Hati yang gundah
Jiwanya resah
Hanya terpaku dalam kelam
Meringkuk di ujung malam
***
Sudut matanya selalu basah air mata
Bibirnya tak lagi mampu mengucap kata Continue reading “Sembunyi”
To Survive, You Must Tell Stories – Umberto Eco
Hati yang gundah
Jiwanya resah
Hanya terpaku dalam kelam
Meringkuk di ujung malam
***
Sudut matanya selalu basah air mata
Bibirnya tak lagi mampu mengucap kata Continue reading “Sembunyi”
Perasaan apa ini namanya
Seketika sepi, sunyi, dan kelabu
Ku tutup telinga ku agar terhindar dari kebisingan sekitar
Ku pejamkan mata agar tak ku lihat sandiwara di sekeliling
***
Ku hempaskan jauh segala penat
Ku rengkuh mimpi – mimpi yang terserak
Ku buat benteng pertahanan hati
Agar tak lagi jatuh bulir air mata ini
Continue reading “Ketika Aku Tak Bisa Berjabat dengan Diriku”
Aku kembali menjumpai dunia khayal ku malam ini karena hati ku masih gundah. Semakin gundah. Lalu, jari – jari tangan ku kembali bercumbu dengan tuts keyboard. Tapi apa yang harus ku tulis? Cukup lama aku hanya menatap layar monitor. Lalu ku coba merangkai kata per kata. Ku tulis menjadi kalimat,yang mungkin entah, aku sendiri tak mengerti maknanya.
Aku bebaskan imaji ku melanglang buana. Entah, dia memilih ruang & waktu yang mana. Agak lama ketika akhirnya tersaji potongan-potongan gambar. Yang mulanya tanpa pola. Lalu perlahan, mulai tergambar jelas. Tentang warna. Tentang melodi. Tentang udara. Tentang senyum. Ah, iya. Aku ingat senyum itu. Senyum yang selalu ku rindu. Continue reading “Aku, Imaji & Air Mata”
Aku pernah membayangkan indah pelangi sehabis hujan,,,,
merasakan kehangatan dalam pesona romantisnya sang gerimis,,,,,
ku rasa firdaus sudah di depan mata,,,,
mimpi itu dalam genggaman,,,,
Ketika perlahan asa semakin pupus,,,,
sedih & tangis hadir tiada hapus,,,,
lalu kemana perginya aroma firdaus??
Dan aku semakin sepi,,,,
dalam rintih tangis,,,,
dalam dingin & pilu,,,,,
Hati & Jiwaku mengembara,,,,
Lepas,,,,
angan tentangnya semakin kabur,,,
kar’na ia semakin tak terengkuh,,,,
Kini,ku tatap miris pelangi sehabis hujan,,,,
ku tenggelam dalam tangis menyayat saat sang gerimis menyapa,,,,
Dan ketika angan tampak semakin kabur,
aku tahu,,,,bahwa dia selalu disini,,,,
di hati,,,,,
Mencoba memaknai kesendirian tanpa meratapi kepergiannya
Meresapi tiap langkah yang di ayun sendiri walau berat terasa
Menerjang badai sendirian
Mencari arti dalam kesendirian tanpa merasa kesepian
Dan menemukan makna arti kehilangan
Dalam sendiri ku merenung
Tentang Ke-Tuhanan,tentang cita,citra,dan cinta
Menemukan bahwa masih banyak ruang kosong dalam diri yang mesti lebih bisa di maknai
Tersentak bahwa masa ku ada batasnya
Tidak melulu tentang bisik cinta atau merdu rindu
Tidak hanya euphoria yang mengatasnamakan masa muda
Tidak juga foya-foya seakan hidup hanya hari ini
Dalam sendiri,
Ku temukan banyak hal yang bisa dilakukan
Tidak hanya soal bangkit dari kesedihan & menghapus air mata kehilangan
Bukan juga perkara seberapa popular di kalangan teman
Kesendirian terlalu berharga jika hanya untuk di bagi dengan hal yang hanya menyesakan ruang di dalam otak kita dengan spam message
Kesendirian begitu berharga ketika dapat memaknai dengan syukur & berbuat lebih
Dan,dalam kesendirian ku,akan ku temukan dunia baru yang akan mengisi hidup ku kelak